PROLINGTARI: PEMANFAATAN PEKARANGAN BERKELANJUTAN DI DESA PANDANSARI
DOI:
https://doi.org/10.62242/jdil.v2i2.37Abstract
Desa Pandansari, yang hampir setiap tahun mengalami bencana longsor, telah berupaya mengatasinya dengan memanfaatkan lahan rehabilitasi dan pekarangan secara optimal sebagai bentuk mitigasi. Potensi ini menjadi modal dasar bagi masyarakat Desa Pandansari untuk mengembangkan program desa lingkungan lestari (Prolingtari) melalui pemanfaatan pekarangan berkelanjutan di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan model desa tanggap bencana akibat longsor dan perubahan iklim. Metode yang digunakan adalah pendekatan personal dan kelompok melalui penyuluhan, diskusi kelompok terarah (FGD), pendampingan, dan demonstrasi. Tolok ukur keberhasilan pengembangan Prolingtari meliputi respons positif dari masyarakat dan aparat desa terhadap sosialisasi program, terealisasinya pembangunan kolam ikan lele dan vertikultur tanaman sayuran, serta diversifikasi produk buah mangga dari hasil tanaman pekarangan. Respons positif masyarakat terhadap Prolingtari cukup tinggi, ditunjukkan dengan kehadiran 35 orang yang mewakili berbagai kelompok (pemuda, ibu-ibu PKK, bapak-bapak, LMDHK, dan perangkat desa) serta diskusi interaktif selama kegiatan berlangsung. Selain itu, telah terealisasi tiga kolam ikan lele berkerangka besi dengan diameter 3 meter yang masing-masing berisi 1000 bibit ikan lele. Program ini dianggap berhasil karena rencana awal hanya membuat tiga kolam berdiameter 1,5 meter dengan 500 bibit ikan lele per kolam, namun meningkat berkat dukungan dari desa.
 
						 Universitas Wisnuwardhana Malang, Indonesia
									Universitas Wisnuwardhana Malang, Indonesia
																	








